Solo dan Surakarta

Sebenarnya Solo dan Surakarta itu beda kan? Ya, itulah yang ada dipikiran saya sewaktu masih di bangku SMA kelas XII. Maklumlah, namanya juga agak sedikit buta geografi :P. Karena keinginan Saya untuk merantau begitu kuat, maka hasilnya terdaftarlah Saya sebagai salah satu mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta di Jurusan Fisika FMIPA, dan saat itu juga saya baru tau kalau Solo dan Surakarta itu sama :D.

Ketika pertama kali saya menginjakkan kaki di kota yang terkenal dengan lagu Bengawan Solo ciptaan alm.Gesang ini, saya sungguh bingung. Bingung karena Solo oini termsuk kota yang tidak cukup padat kendaraan. Bagaimana tidak, bayangan saya, sebuah kota yang mempunyai beberapa universitas (apalagi cukup ternama) pastinya akan padat lalu lintas. Kebingungan saya bertambah karena kebanyakan warga Solo menggunakan bahasa jawa -_- (jelas saya tidak bisa karena saya TIDAK PERNAH belajar bahasa jawa, hehehehe) alhasil hanya manggut-manggut kalau ditanya :P

Lanjut ketika masuk masa osmaru. Ketika itu saya berkenalan dengan beberapa mahasiswa baru. Kebanyakan yang saya kenal berasal dari sekitar Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Timur, oh saya masih memakluminya. Tetapi ketika saya berkenalan lagi dengan salah satu maru, ternyata beberapa ada yang dari pulau Sumatara (daerah Palembang), Kalimantan dan Sulawesi!! Sungguh hebat nian kota ini. Baru di UNS saja sudah bermacam-macam asal daerahnya!

Selama saya tinggal di Solo, tidak hanya putra daerah saja yang tinggal disini. Ada putra-putri daerah lain, serta putra-putri Negara lain (salah satunya 2 wanita WNA di samping kos saya, serta 2 pria WNA yang 1 fakultas dengan saya). Lewat Solo jugalah saya mengenal kebudayaan Jawa. Mulai dari malam 1 syuro, menonton pagelaran wayang (biasanya hanya pernah menonton lewat tv), mengenal rasa khas masakan jawa (manis semua >.< tapi tetep enak, memang beda dengan tempat saya yang masakannya cenderung asin), mengenal bahasa jawa dari halus sampai kasar (*uuppss), belajar membedakan batik Solo dengan daerah lain, juga kebiasaan/adat orang jawa.

Bahasa Jawa  
sampai sekarang saya ga hapal-hapal tulisan ini


Solo juga mempunyai tempat wisata, seperti :

  • Benteng Vastenburg : benteng peninggalan dari jaman Belanda
  • Taman Satwa Taru Jurug : Kebun Binatang
  • Jembatan + Sungai Bengawan Solo
  • Mangkunegaraan
  • Masjid Agung
  • Pasar klewer : salah satunya pusat perdagangan Solo buat cari oleh-oleh. khas Solo
  • Kampung Batik Laweyan
  • Kampung Notosuman : terkenal serabinya
  • Kampung Kauman : merupakan salah satu kampung batik
  • Kampung Balon : kampung pecinan solo dengan makanan khasnya pia-pia
  • Kampung Bratan : kampung karak
  • de el el.. masih banyak lagii, belum yang di area karesidenan Surakarta.

Kebudayaan Solo memang pastinya tak lepas dari Jawa. Menurut saya tepat, jika Solo mempunyai slogan The Spirit of Java seperti yang ditempelkan di helm saya (lohh?? :P) . Karena dari Solo bisa terlihat ciri khas Jawa dan Solo salah satu kota kebudayaan jawa.



4 komentar:

  1. Keren euy tulisannya... ^^
    Sebenernya saya juga pendatang sih, dan saya juga gak hapal2 ama aksara Jawa... xP

    Salam sesama peserta lomba.. :)

    BalasHapus
  2. mantap...

    share blog-ku: http://0sprey.wordpress.com

    Keep blogging... :D

    BalasHapus
  3. pendatang yak ?? menuh-menuhin solo aja, makin banyak pendatang makin ga nyaman ni solo. enak solo yg dulu dari yg sekarang

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah iya saya pendatang, tapi Saya belajar disana. Seharusnya anda bangga kalau Surakarta semakin maju sekarang-sekarang ini, bahkan menjadi kota pilihan wisata baik domestik dan mancanegara :-D. Saya sendiri bangga semapt menyelesaikan kuliah di wilayah Surakarta.

      Salam sebagai warga Surakarta.

      Hapus

Pages