Ada Cerita Disini

Surakarta sebagai kota budaya, akhir-akhir ini semakin gencar dalam memperkenalkan dirinya ke kancah Nasional maupun Internasional, dengan mengadakan acara Mangkunegaran Performing Art, serta Solo International Peforming Art (SIPA) 2011. Baru-baru ini di kota Solo, diluncurkan Werkudera atau bus tingkat wisata, serta Batik Solo Trans (BST), selain itu transportasi Solo juga ada pula Sepur Klutuk Jalarada atau Solo Steam Loco (Kereta Uap Solo) yang biasa digunakan sebagai kereta wisata yang bias dipesan. Tapi selama ini saya belum pernah mencobanya :P hehehe.

Hari ini Sabtu, 21 Mei 2011, saya mengikuti acara Pekan Informasi Nasional bagian Lomba bloggernya yang diadakan di Taman Budaya Surakarta (TBS). Pekan Informasi Nasional (PIN) di Solo ini merupakan penyelenggaraan ke tiga setelah di kota Malang & Pekanbaru. Disini saya ingin bercerita tentang salah satu acara di Surakarta kemarin, Tepatnya Jumat, 20 Mei 2011, saya merupakan awalan dari rangkaian acara Mangkunegaran Performing Arts yang dilaksanakan di Pura Mangkunegaran, Surakarta, Jawa Tengah. Acara ini dilaksanakan akan selama dua hari, 20-21 Mei 2011 pukul 19.00 WIB.  Acara ini tidak hanya penampilan seni tari saja, tetapi juga bazar (makanan khas Mangkunegaran). Acara ini terbuka untuk umum, alias Free! (bagi yang suka kata-kata Free, pastinya nyesel tidak datang ke sini) hehehe.

Kemarin saya berangkat kira-kira pukul 18.30 WIB. Sebelum Saya berangkat, Saya & teman saya mengisi perut dulu alias makan di Warung Bu Warni samping lampu merah belakang Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS), lontong opor khas Solo membuat tenang cacing-cacing di perut kami, hehehe :D.

Karena jarak Pura Mangkunegaran dengan kosan saya tidak begitu jauh, maka saya mengendarai bety (motor beat hitam saya) dengan pelan-pelan. Sampai disana, saya & teman saya begitu terkesima, bagaimana tidak, kami sebagai perantau baru pertama kali menghadiri pagelaran seni tari yang berasal dari kebudayaan solo secara langsung #excited! Langsung saja saya dan teman saya mengambil foto-foto disana, karena disana masih sepi juga dan acara belum dimulai. Setelah puas berfoto, saya langsung menuju ke tempat panitia Pekan Informasi Nasional blog UNS. Tapi ternyata oh ternyata kartu undangan saya  dari PIN UNS ketinggalan! Alhasil, saya harus balik lagi ke kosan -_______-.


Pendopo Pura Mangkunegaran
Back to acara Mangkunegaran Performing Arts lagi di Pura Mangkunegaran, ternyata tempat duduknya disana sudah penuh. Ya sudahlah. Lanjut back to topik. Acara Mankunegaran Performing Art di Pura Mangkunegaran di buka oleh Dinas Pariwisata dan GPH Herwasto Kusumo. Tujuan dari Acara ini adalah memperkenalkan kembali seni tari yang ada di kota Solo. Pada tanggal 20 Mei 2011, keseluruhan acara ini dilaksanakan di Pendopo Pura Mangkunegaran. Acara ini tidak hanya dihadiri oleh warga Solo, namun juga banyak dihadiri oleh turis mancanegara.
Mangkunegaran Performing Art
Rangkaian acara ini diawali oleh pembukaan, lalu dinyanyikan lagu kebangsaan Indonesia, yakni Indonesia Raya. Secara khidmat seluruh hadirin menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia. Setelah itu, dilanjutkan rangkaian acara seni tari yang merupakan tujuan acara ini, selain itu di sana juga ada Jajanan Khas Solo. Seni Tari yang ditampilkan pada Jumat, 20 Mei 2011 antara lain:
  1. Gambyong Pareanom Mangkunegaran
  2. Srimpi Pandelori
  3. Wireng Narayana Kalakresno
  4. Bregodo Pareanom
Gambyong Pareanom Mangkunegaran

Seni Tari yang ditampilkan sebagai awalan, yaitu Seni Tari Gambyong Pareanom Mangkunegaran. seperti yang kita lihat, para penari tidak menggunakan kemben, tetapi mereka menggunakan mekat yang berwarna kuning dan hijau.

Tari Gambyong Pareanom Mangkunegaran

Srimpi Pandelori
Seni tari ke dua yang ditampilkan adalah Seni Tari Srimpi Pandelori. Tarian ini menceritakan perebutan suami. Sudara Werti mendapat wangsit, bahwa Ambyah akan menjadi suaminya, namun Ambyah berada di penjara dan pernikahan itu ditentang dikarenakan Ambyah sendiri telah menikah. Setelah itu Ambyah dikeluarkan dari penjara, dan mereka menikah. Lalu terjadi pertengkaran berujung perang antara istri pertama dan istri kedua Ambyah. Karena dari mereka tidak ada yang mengalah, maka akhirnya Ambyah menjadi suami mereka berdua.


Tari Srimpi Pandelori

Tari Srimpi Pandelori

Wireng Narayana Kalakresno
 Sajian tarian ke tiga yaitu Tari Wireng Narayana Kalakresno. Ditarikan oleh 2 putra Pura Mangkunegaran. Menceritakan tentang Noroyono melamar Dewi Rukmini. Namun Dewi Rukmini mengajukan syarat bahwa Noroyono harus menjadi praja. Noroyono meminta bantuan dari gurunya Begawan Patnowoko untuk melawan Prabu Kalakresno. Sang guru memberikan senjata berupa busur yang bernama Kyai Kesowo. Peperangan pun dimulai, dengan pemenangnya adalah Noroyono. Setelah peperangan itu turunlah Berdowo yang menyuruh Noroyono untuk memakai mahkota Prabu Kalakresno. Setelah itu Noroyono diangkat menjadi Raja Duworowati. Tarian ini Diciptakan oleh Gusti Pangeran Herwasto Kusumo.


Tari Wireng Narayana Kalakresno

Noroyono sebelah kiri, Prabu Kalakresno sebelah kanan (duduk)

Bregodo Pareanom
Pertunjukan tari ke empat, yaitu Bregodo Pareanom. Tarian ini merupakan simbolisasi dari prajurit perang wanita. Busana berwarna kuning hijau, Bermakna spirit yang ditafsirkan bebas, saling membantu dan dibantu, saling menerima dan memberi, saling melengkapi dan dilengkapi. Tarian ini ditarikan oleh Akademisi Seni Mangkunegearan, sebanyak 5 orang wanita sebagai penjaga, 1 orang wanita sebagai kepala, dan 1 orang pria .
Para penari Bregodo Pareanom


Tari Bregodo Pareanom
Tari Bregodo Pareanom

Selama saya disana, Saya sangat terkesima dengan kebudayan yang ada di Solo. Bagaimana tidak, begitu banyak variasi kebudayaan. Walau bukan putra-putri asli Solo, tapi saya bangga bisa belajar di sini. Keep spirit teman-teman! Mari kita perkenalkan Kebudayaan Solo ke tingkat Nasional, bahkan jika bisa ke tingkat Internasional, dan nama Indonesia pun akan semakin harum di kancah internasional. :D

Solo The Spirit of Java

3 komentar:

  1. thx to Deajeng Wulandari yang membantu saya mengambil foto dan menemani saya seharian dalam acara ini

    BalasHapus
  2. sama sama Veetha Adiyani...saiia jadi berminat mendalami photograph niii hahahhaha

    kereeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeen tulisan mu!!!

    BalasHapus
  3. Bagus nih...
    Numpang share blog aq jg nih: http://0sprey.wordpress.com/2011/05/21/mangkunegaran-performing-art-kejelian-penggalian-potensi-dan-minimnya-pemaknaan/

    Keep blogging! :D

    BalasHapus

Pages